Sunday, September 9, 2007

Chating dengan tetangga sebelah kamar apartement

Semenjak 7 September 2007 kemarin aku gak kesepian lagi.Sekarang aku punya tetangga baru,tepatnya di sebelah kamar apartementku.Pintu masuknya pun sebelahan pula.Uniknya tetangga baruku ini adalah temanku dulu waktu masih kerja di Riau.Udah lama gak ketemu (sekitar 7 tahun) eh . . ternyata malah jadi tetangga di Qatar ini.
Pagi2 dia udah nganter makanan ke rumahku . . . wah rejeki nomplok nih.Mungkin inilah enaknya tetanggaan dengan orang senegara (di negara rantau).Bisa tukar menukar lauk tiap hari.Asal jangan keasyikan trus gak masak ya :-) . .
Setelah selesai beres2 rumah kuliat PC ku ternyata ada yang ajak chating,eh . . ternyata temenku alias tetangga sebelah rumah.Jadilah kami asyik chating.
Padahal kalo dipikir2 kan bisa ngobrol langsung ya,eh ini pake jalur internet yang sebenarnya muter2 dulu dari PC kita ke server komputer yang entah berada di mana baru kemudian masuk lagi ke gateway,bridge,hub,trus PC temen eh . . . jadi inget teori kuliah nih he he.
Mungkin ini dampak teknologi yang makin canggih sehingga gak kerasa jadi semakin berkurang interaksi kita secara langsung dengan manusia.
Tapi jangan salah . . siangnya kami tetap aja ketemuan dan ngobrol juga ngalor ngidul
Namanya juga wanita . . . ada aja topik hangat yang selalu bisa diangkat jadi bahan pembicaraan,setujuuuuuu???

Tambal gigi di Qatar sekitar 1300QR

Kira-kira 2 minggu yang lalu sedang enak2 makan mendadak tambalan gigiku lepas . . . ups untung tidak tertelan.Sebenarnya kepingin besuknya langsung ke dokter gigi untuk menambal ulang gigiku.Tapi mengingat sebentar lagi saya harus ujian sim dan anakku mau ulang tahun maka kuundur jadi hari ini,Minggu, 9 Sept.
Pagi2 sekali kami berangkat ke rumah sakit Ras Abu Aboud (rumah sakit perusahaan yang notabene gratis alias free of charge).Karena menurut cerita teman harus datang pagi2 sekali agar antri tidak terlalu panjang.Setelah mendaftar di dental clinic saya menunggu di kursi untuk antri.Alhamdulillah tidak berapa lama kemudian tiba giliran saya masuk ke ruang dokter.
Dengan ramah dokter gigi menanyakan keluhan saya dan apa yang dia bisa bantu.Saya mengatakan kalo tambalan gigi kanan atas saya lepas,minta ditambal ulang.Apa yang terjadi . . . karena perlu dental cleaning maka dia menyarankan untuk membuat appointment dulu untuk dental cleaning selanjutnya dia baru bisa menambalnya.Tapi karena dokter menemukan lubang kecil di gigi sebelah kiri maka dia langsung menambalnya.Jadi yang saya inginkan dengan gigi kanan saya malah gak kesampaian.
Di bagian registrasi akhirnya saya menanyakan masalah appointment itu dan ternyata baru bisa setelah Ramadhan wok wooouuuwwwww . . .
Wah luama buener ya . .
Dengan sedikit emosi saya berpikir untuk pindah ke klinik swasta.Karena di Indonesia kalo dokter gigi di klinik swasta lebih murah dari rumah sakit.
Sampai di rumah akhirnya saya cari info untuk biaya dokter gigi di klinik swasta,ternyata sekitar 1300 QR WOUWWW . . . (cobalah kalikan sendiri dengan 2500 rupiah 1QR = 2500rup).Wah jadi bingung deh masak uang segitu cuma buat tambal gigi (worth enough?).
Akhrinya sambil nunggu Ramadhan aku berdoa semoga lubang di gigiku tidak tambah besar.Amin.

Ulang Tahun Danang (Perjuangan menanam tauge sendiri)

Doha,7 September 2007

Anakku yang pertama,Danang ulang tahun hari ini.Seminggu yang lalu aku dibuat bingung dengan urusan menu apa yang harus kubuat.Pertama2 aku gak berniat untuk masak2 yang merepotkan,paling2 nanti pesan snack cukup.Tapi begitu hari Rabu malam (5 Sept),tiba2 dapat ide untuk masak soto daging.Yup . . soto lumayan sederhana masaknya,itu pikiranku mula2.
Setelah membuat daftar apa aja yang harus kubeli ternyata ada satu komponen soto yang agak susah didapat di Qatar ini.Tauge . . .
Alhasil Rabu malam itu langsung "kubeternak" tauge.Rendam kacang hijau dengan air semalaman.Kemudian paginya kutanam di kapas basah dan kututup dengan kain basah.Sambil harap2 cemas kulihat terus perkembangan taoge dari jam ke jam :-).
Kamis pagi,kacang hijaunya udah mulai pada pecah pertanda akan keluar batang taugenya.
Kamis siang,beberapa batang tauge udah mulai menyembul keluar.Setiap kain tutupnya kering kurendam lagi dengan air dan kusiram media taugenya dengan percikan air.
Jumat pagi,wah ternyata lumayan juga nih perkiraanku ternyata nggak meleset.Begitu siang hari habis jumatan tauge sudah siap dipanen dan sorenya sudah bisa dimakan.
Walaupun kelihatan sepele tapi kurasa ini adalah perjuangan masakku yang paling mendebarkan.Karena kalo tauge gak siap panen jumat siang maka apa kata tamuku nanti kalo soto tanpa tauge.

Monday, September 3, 2007

Ujian SIM di Qatar (versi Al Rayah driving school)

Doha, 2 September 2007

Hari yang sangat menegangkan selama saya berada di Qatar.Karena hari ini saya akan menjalani ujian sim di Al Rayah driving school.Setelah selama 12 hari penuh saya mengikuti kelas menyetir mobil di Al Rayah,inilah hari yang paling menentukan itu.

Selama 12 hari juga saya harus berpanas2 berangkat dari rumah jam 12.15 menunggu taksi di depan toko buku jarir bersama kedua anakku.Padahal suhu udara pada saat itu bisa diatas 40 derajat Celcius.Sebelum ke tempat kursus saya antar anak2 ke rumah teman sekaligus menjemput teman yang kebetulan bersamaan waktu kursusnya dengan saya.

Hari H . . .
Siang hari sekitar jam 12.45 kami (saya dan 2 anak saya) sudah menuju depan toko buku jarir untuk menunggu taxi Karwa.Ujian ternyata sudah berawal dari sini,taxi yang biasanya berderet tak tampak satupun di sana.Padahal kedua anakku sudah basah kuyub bajunya oleh keringat deras.Setelah sekitar 15 menit akhirnya taxi datang juga.Alhamdulillah.

Setelah menitipkan anak di rumah teman sekaligus menjemput teman yang berbarengan ujian sim,kami menuju ke Al Rayah driving school.Sampai di sana kami berdua langsung menuju ladies section,ruang tunggu khusus untuk wanita.Begitu jam 14.30 saya langsung menuju loket tempat pengambilan berkas.Alamak . . . ternyata di ruang tunggu ujian sudah banyak wanita yang duduk,sekitar 100-an orang.But its ok.Padahal menurut jadwal ujian dimulai jam 15.00.Kenyataannya mulai lebih awal.

Selanjutnya kulihat antrian di depan loket kecil,langsung aku bergabung di antrian itu.Maju satu persatu sampai tak terasa jantung berdetak kencang,napas mulai sesak . . . nervous minta ampun.Untuk menghilangkan nervousku,kuminum air putih bekalku dari rumah sedikit demi sedikit sambil menghela napas panjang.Sampai akhirnya tiba gilirannku di depan loket.
Bismillah.Berkas kuserahkan kepada petugas langsung tanpa ba bi bu lagi dia menunjuk papan signal (rambu lalu lintas) yang ada di meja.Rambu pertama,kedua,sampai akhirnya rambu kelima kujawab dengan baik walaupun jantungku serasa mau loncat keluar.
Kemudian aku duduk bergabung dengan peserta test yang lain untuk menunggu pengumuman hasil tes signal.

Alhamdulillah namaku dipanggil,berarti aku lulus di test babak pertama.Selanjutnya masuk ke tahap L parking test.Mobil-mobil sudah berderet di jalan menuju tempat L parking test.Mendadak berhamburan para peserta keluar berebut ke mobil-mobil itu.Apa yang harus kuperbuat?Akhirnya sambil mengamati orang test perlahan2 mulai kuberanikan diri untuk mencari mobil yang kosong untuk selanjutnya antri ke test ini.Kuamati mobil mereka satu persatu.Ada yang berhasil sampai selesai tahap ini,tapi ada juga kejadian-kejadian yang membuat gagal.Mesin mendadak mati di tanjakan,saat seharusnya mobil naik malah meluncur ke bawah,lupa pasang lampu sein,ada juga pas L parking sukses tapi begitu mau keluar mundur malah nabrak pion-pion pembatas.Wahhhh.

Apa yang terjadi denganku?Panik kian bertambah.Apalagi begitu sadar kalo wiper mobilku tidak seperti wiper mobil yg biasa kupakai waktu latihan.Karena dengan wiper ini kubuat rumus tersendiri he he.Sekrup kedua wiper kiri kupakai patokan pada waktu pocket parking.Jadi begitu sekrup kedua wiper kiri segaris lurus dengan tiang besi maka jangan lagi mundur.Nah mobil yang kunaiki ini ternyata wiper kiri lebih pendek dr wiper kanan.Hampir saya keluar untuk berganti mobil,padahal antrian sudah dekat.Akhrinya kutemukan akal dengan mengukur dengan kertas berkas yang ada,sampai kutemukan titik yang nantinya kuanggap sebagai pengganti posisi sekrup kedua wiper yang biasa kupakai pedoman itu.

Tiba gilirannku untuk L parking.Bismillah.Kuhidupkan lampu sein kanan kemudian belok ke kanan masuk ke tanjakan dan berhenti di tengah,pasang rem tangan.Karena ketakutan akan melorot turun akhirnya kutambah tarikan rem tangan dengan tangan kiri.Setelah yakin mobil gak akan melorot kulepas tanganku dari rem.Pelan-pelan kutekan gas dan kopling sampai kurasa sudah seimbang kemudian kulepas rem tangan.Tapi apa yang terjadi ternyata saking kencangnya kutarik rem tangan tadi sampai melepasnya pun tak sanggup dengan satu tangan kanan.Akhirnya dengan bantuan tangan kiri rem tangan bisa lepas juga.Saat itu saya sudah lemas karena saya pikir gagal krn lepas rem tangan menggunakan dua tangan.Tapi ternyata alhamdulillah berkas diberikan kepada saya,yang artinya saya lulus L parking.Alhamdulillah.

Selanjutnya menuju ke areal pocket parking.Inilah bagian yang paling mendebarkan karena banyak sekali peserta yang gagal pada bagian ini.Ada yang salah ambil ancang2,menyenggol pion pembatas,menabrak pion pembatas,mesin mati mendadak,mobil tidak sekali jalan alias maju mundur krn ragu-ragu.Setelah ada slot kosong petugas mempersilakan saya masuk pocket parking.Panik luar biasa.Istilah gas pol rem pol kulakukan disini.Sampai mesin mobil menderu2 bunyinya :-)
Alhamdulillah rumusku ttg wiper itu berhasil denga sukses.Akhirnya kuselesaikan babak ini dengan mulus.Dan saya dinyatakan lulus.

Keluar dari mobil saya menuju ke ruang tunggu ujian untuk menunggu ujian terakhir yaitu road test.Setelah menunggu sekitar 10 menit namaku dipanggil untuk masuk ke bus.Di dalam bus itu nantinya orang akan menunggu giliran road test,yaitu test menyetir mobil di jalan raya.Di depan bus sudah siap satu buah mobil yang digunakan untuk peserta secara bergantian.Jadi seiring jalannya mobil itu,bus peserta mengiringi di belakangnya.Peserta pertama membawa mobil keluar dari komplek Al Rayah driving school.Begitu mobil parkir di kanan jalan maka peserta satu persatu akan bergantian menuju ke mobil itu.Di mobil test itu ada 2 orang yang akan menilai,seorang polisi laki2 di samping sopir dan seorang perempuan berseragam biru duduk di belakang.

Kuamati satu persatu peserta yang melakukan road test dari dalam bus.Saya tidak mau gegabah tergesa2,karena dengan melihat kesalahan peserta yang lain paling tidak kita bisa mengambil pelajaran.Ada yang panik sehingga mobil berjalan kiri kanan,mobil jalan terlalu ke tengah,mobil berjalan terlalu ke kanan sampai hampir menabrak tong sampah,pas belok kiri bukannya ambil jalur kanan malah ambil jalur kiri,pasang sein ke kanan eh . . beloknya ke kiri dan sebaliknya,lupa pasang rem tangan waktu parkir,lupa pasang lampu hazard waktu parkir sampai saking paniknya ada yang lupa pasang seat belt.Akhrinya tiba juga giliranku,urutan kedua sebelum terakhir.Prinsipku tidak mau jd yang pertama dan terakhir karena jalur yang ditempuh akan lebih jauh karena harus membawa mobil pulang kembali ke Al Rayah.Karena sudah mendekati maghrib maka polisi di sampingku menyuruh agar segera.

Kumasuki mobil dengan mengucap assalamu'alaikum kepada petugas dalam mobil dan bismillah dalam hati.Kusetel kursi sopir mundur sedikit,spion kiri,kanan dan atas dan memakai seat belt.Pasang sein kiri trus injak gas pelan2 .. .Sekitar 3 kali belokan,saya disuruh parkir oleh polisi.Pasang sein kanan,mobil parkir,netralkan gigi,pasang rem tangan dan hidupkan lampu hazard.Selanjutnya kulepas seatbelt dan keluar dari mobil menuju ke bus lagi.Sampai di Al Rayah,saya tinggal menunggu hasil pengumuman di ruang tunggu ujian.

Alhamdulillah saya termasuk salah satu peserta yang lolos ujian.Langkah terakhir adalah mencetak sim.Dengan membayar 155QR menggunakan ATM (no cash) akhirnya lisence bisa terpampang di dalam dompet saya.

Selanjutnya kutelpon instruktur saya,Jamaal (orang Sudan) untuk menyampaikan rasa terima kasih sekaligus menyerahkan tips yang telah saya persiapkan dalam amplop.Dia senang sekali mendengar saya akhirnya bisa lulus dan mendapatkan sim.Jamaal,menurut saya adalah salah satu instruktur yang patut diacungi jempol.Diantara sebagian instruktur lain yang kadang punya pamrih dengan meminta uang kepada muridnya agar diajarkan trik menyetir yang baik.Jamaal,bahkan dengan halus sudah menolak minum yang sudah saya bawakan dari rumah untuknya,sampai 2 kali malahan.Masih ada orang baik ternyata di Qatar ini.Saya sungguh beruntung bisa melalui semua ini dengan lancar.

Sungguh . . . saya ucapkan rasa terima kasih yang sangat mendalam kepada teman2 yang selama ini sudah dengan suka rela menemani kedua anak saya dikala saya kursus.Kelg Masril-Wati,Wemphi-Evin dan Isham-Riva.Tanpa kalian semua saya yakin hal ini tidak akan berjalan semulus ini.Terima kasih untuk semuanya . . .