Monday, June 18, 2007

Test kesehatan untuk RP (Resident Permit )

Doha,18 Juni 2007

Pagi-pagi kami berempat menuju rumah sakit di Abu Hamour untuk test kesehatan dalam rangka persyaratan untuk membuat Resident Permit.Surat pengantar dari kantor suami,passport,copy visa,foto dan syarat2 lain sudah kami siapkan sebelumnya.Dari apartement kami berangkat sekitar jam 6 pagi dengan membawa bekal makanan untuk berbuka (karena disyaratkan puasa) dan untuk makan anak2.Karena menurut cerita,tahap ini memakan waktu lumayan lama dan membosankan.

Sampai di rumah sakit sekitar jam 7 pagi.Masuk lewat pintu "for female" tapi khusus untuk keluarga (bukan tenaga kerja).Disambut oleh petugas security yang jg wanita,kemudian setelah menanyakan prosedurnya maka :
1. Masuk ke bagian kiri ruangan untuk mendata kapan menstruasi terakhir dan no telepon.
2. Antri di loket untuk pemeriksaan dokumen dan membayar 100QR untuk tiap anggota kelg.
3. Ke bagian pendaftaran untuk "blood test",di bagian ini diberikan tabung untuk tempat darah untuk diserahkan ke bagian pengambilan darah.
4. Selanjutnya pemeriksaan X-Ray.Di bagian ini antrian udah mulai banyak.Ganti baju khusus untuk pemeriksaan X-Ray.Jangan lupa semua asesoris dilepas,bagi yang memakai jilbab yang berambut panjang harus dipersiapkan membawa ikat atau jepit rambut agar rambut bisa diikat keatas.
5. Bagi yang mempunyai anak berikutnya menuju loket 8 untuk minta cap pada dokumen anak.
6. Finish!

Akhirnya selesai juga proses yang "kata orang menyebalkan".Karena biasanya ada kejadian aneh atau tidak mengenakkan di tempat ini.Menyangkut antrian,servis para petugas dan hal2 yang diluar dugaan kita.
Tapi alhamdulillah pada tahap ini saya diberi kemudahan oleh Allah sehingga bisa lancar dan cepat,hanya memakan waktu 1,5jam saja.

Saran :
1. Datang pagi2 sekali untuk meminimalkan antrian,karena kalo kesiangan sedikit aja maka antrian akan sangat panjang dan membosankan.
2. Ikuti semua instruksi petugas di rumah sakit,kalo tidak tau jangan sok tau,mending tanya ke petugas jangan ke sesama pengantri (bisa jadi mereka juga tidak tau atau malah memberikan informasi yang salah) akan sangat fatal akibatnya.

Friday, June 15, 2007

Belanja ikan di Doha Port

Doha, 15 Juni 2007

Pagi-pagi kami menuju ke Pantai Corniche untuk melihat pemandangan pantai di pagi hari.Pada saat sedang berjalan-jalan,kami menemukan kerumunan orang.Dengan penuh rasa penasaran kami menuju ke tempat tersebut.Ternyata mereka berkerumun untuk membeli ikan yang baru saja ditangkap nelayan.

Karena tidak terlalu kenal dengan jenis ikannya maka kami hanya membeli kepiting dengan harga 12QR per kg dan seekor ikan sebesar betis orang dewasa tapi tidak tahu namanya dengan harga 15QR per kg.Harganya lumayan murah dan ikannya dijamin segar,hmmm nyamy . . . . . .

Keberuntunganku

Doha, 14 Juni 2007

Saat dinner kami sekeluarga makan di suatu rumah makan cepat saji di daerah Bin Umran.Pada waktu sedang menikmati makanan kami didatangi oleh seorang pelayan wanita yang berwajah indonesia.Waktu saya melihat name tag nya jelas sekali kalo dia wanita indonesia,mbak Watiah.

Dengan muka ramah mbak Watiah mengajak ngobrol anak saya yang berumur 4th.
Saya memberanikan diri untuk menegur dulu,"mbak dari Indonesia ya?".Kemudian terjadi percakapan antara kami dengan dia.Dia sudah 5th bekerja di Qatar.Dari ekspresinya terlihat sekali kalo dia kerasan dan senang tinggal di Qatar.
Kemudian dia pamit karena akan melayani tamu yang lain.Sebelum kami pulang dia menenteng sebuah mainan mobil2an (yang harusnya diberikan oleh pembeli paket makanan tertentu) dan memberikannya pada kami.Terima kasih Mbak Watiah . . . .

Thursday, June 14, 2007

Nasib perempuan Indonesia di Qatar

Ada cerita unik tapi nyata di bawah ini,saya dapat dari pengalaman pribadi seorang teman.

R u M a H s A k I T episode 1
Pada suatu saat ada seorang ibu yang suaminya bekerja di sebuah perusahaan cukup bergensi di Qatar sedang menunggu anaknya yang sedang dirawat di rumah sakit,sebut namanya A,didatangi oleh seorang TKW yang sedang bertugas menunggu anak majikannya,sebut namanya B.
B : "Sedang nungguin anak juga ya bu?"
A : "Iya,ini anak saya sendiri,sekolah di Qatar"
B : "Oh anak kita boleh sekolah di sini ya,Bu?"
A : "Iya, suami saya kan kerja di office."
B : "Oooo kerja jadi sekuriti ya bu,kasih tahu dong tempat agensinya biar suami saya di indonesia saya suruh ngelamar di sini."
A : (hanya bisa tersenyum simpul . . . )


R u M a H s A k I T episode 2
Ibu X bersama anaknya sedang antri di rumah sakit pemerintah Qatar,diantar oleh pegawai HRD dari perusahaan tempat suaminya bekerja (orang Palestina).Pada saat yang bersamaan ada seorang TKW Y mengajak senyum.Kemudian terjadilah percakapan :
Y : "sedang antri ya bu,asalnya dari mana?"
X : "dari Bandung"
Y : "oooo saya kayaknya sering lihat muka ibu"
X : "masa?"
Y : "iya,apalagi majikan ibu kayaknya saya sangat kenal orangnya"
X : (ups . . . senyum simpul juga . . . )

Beberapa cerita unik dan nyata ini saya yakin masih banyak lagi yang mirip.Kalau kita dalam kondisi seperti di atas maka kita hanya bisa tersenyum simpul dan mengurut dada,memang para TKW kita hanya sebatas itu wawasannya.Dan mereka juga adalah saudara kita juga yang sama-sama merantau di Qatar ini untuk menghidupi keluarganya.Cuma garis hidup mereka saja yang kurang beruntung.


Tes golongan darah

Doha, 13 Juni 2007

Pagi-pagi sekali kami berempat berangkat ke rumah sakit perusahaan untuk tes golongan darah.Karena suami sudah tes golongan darah lebih dulu,jadi cuma kami bertiga (saya dengan 2 anak laki-laki).Harus datang pagi karena menurut cerita yang sudah pernah menjalani akan memakan waktu lama karena antriannya banyak.

Kami bertiga memasuki ruangan khusus untuk wanita karena anak laki2 saya masih kecil (4th dan 7th).Sambil menunggu anak saya yang terkecil,Daris minta disuapin makanan yang sudah kami bawa dari rumah.Baru masuk sekitar 5 sendok,kakaknya Daris,Danang dipanggil oleh petugas disuruh masuk.Sambil terheran2 kami bertiga masuk,karena antrian kami sebenarnya berada di belakang tapi entah kenapa sudah dipanggil lebih dulu.

Ternyata pertanyaan kami terjawab di dalam ruang pengambilan sampel darah.Masuk seorang dokter indonesia dari pintu sebelah dalam yang mengatakan bahwa petugas salah panggil,karena dikira kami adalah istri dan anak dari dokter tersebut.Tapi karena dokter itu kenal dengan suami saya maka dia mengatakan bahwa tidak masalah.Berkat kesalahan itu akhirnya kami bisa segera selesai dan pulang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Terima kasih pak dokter . . . .

Tuesday, June 12, 2007

Test masuk sekolah English Modern School (EMS)

Sabtu 9 Juni 2007,anak pertama saya,Danang 7 tahun,test masuk sekolah EMS untuk masuk kelas 2.Test itu mencakup matematika dan bahasa Inggris.Menurut Danang testnya tidak susah karena hanya operasi matematika dasar seperti penjumlahan dan pengurangan saja.Untuk bahasa Inggris bisa dibilang tidak ada masalah karena Danang sebelum berangkat ke Qatar sempat ikut les privat bahasa inggris di Indonesia.

Minggu 10 Juni 2007,anak kedua saya,Daris 4 tahun,test masuk sekolah EMS untuk masuk kelas preception (selevel TK untuk di Indonesia).Test Daris cuma sebatas sejauh mana dia bisa berinteraksi dengan sekolah barunya.Test menggambar,mewarnai sambil diajak berbincang-bincang oleh guru.Saya tidak tahu apa saja yang ditanyakan guru kepada anak saya karena saya hanya bisa melihat dari luar lewat kaca pintu.Yang jelas waktu keluar Daris senyum2 karena diberi permen oleh gurunya he he he . . . Sebelum test Daris sudah saya bekali dengan bahasa Inggris sederhana seperti pertanyaan What's your name?How are you?Saya pesankan juga ke Daris kalo nanti ditanya guru tapi tidak mengerti jawab saja "I don't know".Alhasil setiap ada pertanyaan pasti jawabannya "my name is Daris","I'm fine" dan "I don't know" gak perduli dengan apa pertanyaannya he he he . . .

Alhamdulillah mereka berdua dinyatakan diterima langsung begitu selesai test.Tahap selanjutnya adalah mengurus administrasi sekolah.Sekolah akan dimulai bulan September 2007 nanti.Wah kedua anak saya mengalami libur yang sangat panjang karena terhitung pertengahan bulan Mei 2007
mereka sudah keluar dari sekolah di Indonesia.

Thursday, June 7, 2007

Hari keempat

Hari2 kulalui dengan penuh tanda tanya.Apa,siapa,bagaimana kehidupan di Qatar ini.
Pelan2 mulai tertata barang bawaan dari Jakarta yang 4 koper penuh itu (maklum jagoanku 2 orang dan mainannya pun gak ketinggalan minta dibawa juga).
Yang terbersit pertama kali adalah mencari informasi lewat internet.Kebetulan di apartemenku gratis fasilitas internet 24 jam sehari.

Mulailah surfing di internet untuk mencari-cari informasi entang bagaimana hidup di Qatar itu.Alhamdulillah akhirnya kutemukan juga teman yang bisa kugali informasinya tentang Qatar.Ya,akhirnya Bu Nana Fadjar adalah temanku pertama di Qatar ini.Beliau orang Indonesia yang sudah 3 tahun menetap di Qatar.Terima kasih Bu Nana . . .

Kami berkenalan lewat email kemudian saya langsung ditelpon dan langsung ngobrol di telpon seperti sudah lama saling kenal.Maklum di Qatar untuk sesama telpon rumah gratis,walaupun sampai telinga panas . . . waaah enak ya.
Dasar ibu2 ya . . ngobrolnya pasti rame,mulai dari tempat beli bumbu dapur sampai belanja baju he . . .
Kabarnya bulan Juli nanti akan ada sale besar2an di sini.Padahal bulan Juni ini beberapa toko udah mulai program sale nya.

Hari ketiga

Akhirnya kami pergi ke Careffour untuk mencari barang kebutuhan sehari-hari.Wah ternyata lumayan besar juga Careffournya.

Setelah selesai belanja,kami mampir di QTEL untuk beli nomor perdana handphone.Prosedurnya dengan menyerahkan foto copy passport dan cukup dengan membayar 200QR akhirnya kudapatkan chip yang bisa dipasang di HP.Uniknya nomor ini tidak kita ketahui sebelum kita mengaktifkannya.Ternyata semua angka ada di nomorku ini.Ha ha ha . . . agak susah juga menghafalnya.But its OK.Mulai sekarang gak perlu roaming lagi,karena selama ini masih pakai nomor jakarta,walaupun sampai sekarang juga masih bisa dipakai.

Hari kedua

Bangun pagi masih agak bingung.Ini dimana ya?Perasaan masih di Jakarta,tapi kog bukan di kamarku?!?!
Ups,ternyata sudah berada di Doha nih.
What should I do?
Oh ya,sekarang aku harus buru2 bangun pagi karena semua pekerjaan di rumah semuanya harus aku yang handle.
Tidak seperti biasanya di Jakarta yang tiap bangun pagi semua makanan dan segala sesuatunya sudah siap.
Ya,semua harus kukerjakan sendiri tanpa bantuan pembantu yang selama ini sudah setia menemaniku selama hampir 3 tahun.Berat memang!Tapi aku harus bisa.

Hari ini hari Minggu.Tapi untuk di Qatar adalah bukan hari libur seperti halnya di Indonesia.Karena di Qatar hari liburnya adalah hari Jumat dan Sabtu.Suami harus berangkat ke kantor pagi2 sekali,dari apartement jam 6.15.Oh ya jam kantor mulai 6.30 sampai 14.30.Tidak ada jam resmi untuk istirahat makan siang.Itupun sampai di apartement bisa jam 14.45 dengan jalan kaki,karena dekat dan kami belum ada mobil.

Sorenya kami berempat jalan ke Lulu Center,semacam supermarket yang hanya 5 menit ditempuh dengan jalan kaki dari 7 Pearls.Puanas . . . itu kesan pertama yang kualami ketika keluar pintu apartement.Padahal kami keluar jam 19.00.Panasnya seperti dikepung api unggun dan gak keluar keringat.Menurut orang yang sudah lama di Qatar ini belum seberapa.Haaahhhh . . . nanti masih bisa lebih panas lagi.Woooouuuw seperti apa ya?!?!?

Hari pertamaku di Qatar

26 Mei 2007 ...... awal dari cerita blog ini :
Setelah sekitar 10 jam perjalanan dengan pesawat Ettihad Airways dari Jakarta,sebelumnya sempat transit di Abu Dhabi,tiba juga akhirnya di Doha,ibukota Qatar.Kami berempat,saya,suami dan 2 orang jagoan kecilku menuju ke Apartement 7 Pearls.Perjalanan dari airport ke apartement kira2 setengah jam,padahal biasanya cuma 15 menit.Ternyata kami terhadang oleh supporter kesebelasan Qatar yang sedang bertanding di malam itu.Jadi jalan yang kami tempuh harus memutar sepanjang corniche (tepian pantai di Doha).

Alhamdulillah sampai juga di kamar apartement sekitar jam 23.00 waktu Doha,kalo di Jakarta udah jam 3.00 (3 pagi).Puih . . . capek banget.Perjalanan yang panjang bersama keluarga.Belum sempat beres-beres kami berempat langsung terkapar di tempat tidur.

Bersambung . . .