Tuesday, November 20, 2007

Akhirnya . . . kutemukan juga guling di Qatar

Sebelum sampai di Qatar saya berpesan kepada suami yang lebih dulu tinggal disana agar menyiapkan segala sesuatu keperluan termasuk membeli guling untuk teman tidur.Namun suamiku tidak dapat menemukan satu tempatpun yang menjual guling.Waahhhh . .

Karena penasaran dan kebiasaan tidur yang selalu ditemani guling maka sayapun mulai hunting keberadaan si gulling ini begitu saya menyusul suami ke Qatar he he he . .Sampai akhirnya saya menyerah juga karena tidak dapat menemukannya.Sempat juga saya survey ke toko maupun souq (pasar) tempat membeli dacron di Qatar ini,pun tidak dapat menemukannya.Maksud hati sih mau menjahit guling sendiri kemudian mengisinya dengan dacron.

Akhirnya saya berpikiran untuk membeli dari Indonesia dan membawa ke Qatar.Kebetulan akhir Oktober 2007 kemarin saya sempat pulang ke Indonesia tapi ternyata lumayan berat juga guling ini kalo dibawa lewat pesawat.Pyuuhhh menyerang deh . . kuputuskan untuk tidak jadi membeli di Indonesia.

Sesampai di Qatar saya malah menemukan ide briliant untuk membongkar bantal saya untuk dijadikan guling.Satu sisi bantal saya lepaskan jahitannya kemudian saya paksakan masuk ke sarung guling . . . ajaib . . . dengan cara ini ternyata terbentuk sebuah guling darurat yang "cantik".

Lumayan . . . sekarang saya ada teman tidur walaupun darurat.Rencana sih nanti begitu saya sudah sempat beli kain akan saya jahit dan memasukkan isi bantal (dacron) ke guling jahitan tersebut.Baru deh dimasukkan ke sarung guling yang biasa dipakai.

Gimana . . ada yang tertarik?Semoga bisa mengilhami bagi teman2 yang punya ketergantungan dengan guling waktu tidur.

Sunday, September 9, 2007

Chating dengan tetangga sebelah kamar apartement

Semenjak 7 September 2007 kemarin aku gak kesepian lagi.Sekarang aku punya tetangga baru,tepatnya di sebelah kamar apartementku.Pintu masuknya pun sebelahan pula.Uniknya tetangga baruku ini adalah temanku dulu waktu masih kerja di Riau.Udah lama gak ketemu (sekitar 7 tahun) eh . . ternyata malah jadi tetangga di Qatar ini.
Pagi2 dia udah nganter makanan ke rumahku . . . wah rejeki nomplok nih.Mungkin inilah enaknya tetanggaan dengan orang senegara (di negara rantau).Bisa tukar menukar lauk tiap hari.Asal jangan keasyikan trus gak masak ya :-) . .
Setelah selesai beres2 rumah kuliat PC ku ternyata ada yang ajak chating,eh . . ternyata temenku alias tetangga sebelah rumah.Jadilah kami asyik chating.
Padahal kalo dipikir2 kan bisa ngobrol langsung ya,eh ini pake jalur internet yang sebenarnya muter2 dulu dari PC kita ke server komputer yang entah berada di mana baru kemudian masuk lagi ke gateway,bridge,hub,trus PC temen eh . . . jadi inget teori kuliah nih he he.
Mungkin ini dampak teknologi yang makin canggih sehingga gak kerasa jadi semakin berkurang interaksi kita secara langsung dengan manusia.
Tapi jangan salah . . siangnya kami tetap aja ketemuan dan ngobrol juga ngalor ngidul
Namanya juga wanita . . . ada aja topik hangat yang selalu bisa diangkat jadi bahan pembicaraan,setujuuuuuu???

Tambal gigi di Qatar sekitar 1300QR

Kira-kira 2 minggu yang lalu sedang enak2 makan mendadak tambalan gigiku lepas . . . ups untung tidak tertelan.Sebenarnya kepingin besuknya langsung ke dokter gigi untuk menambal ulang gigiku.Tapi mengingat sebentar lagi saya harus ujian sim dan anakku mau ulang tahun maka kuundur jadi hari ini,Minggu, 9 Sept.
Pagi2 sekali kami berangkat ke rumah sakit Ras Abu Aboud (rumah sakit perusahaan yang notabene gratis alias free of charge).Karena menurut cerita teman harus datang pagi2 sekali agar antri tidak terlalu panjang.Setelah mendaftar di dental clinic saya menunggu di kursi untuk antri.Alhamdulillah tidak berapa lama kemudian tiba giliran saya masuk ke ruang dokter.
Dengan ramah dokter gigi menanyakan keluhan saya dan apa yang dia bisa bantu.Saya mengatakan kalo tambalan gigi kanan atas saya lepas,minta ditambal ulang.Apa yang terjadi . . . karena perlu dental cleaning maka dia menyarankan untuk membuat appointment dulu untuk dental cleaning selanjutnya dia baru bisa menambalnya.Tapi karena dokter menemukan lubang kecil di gigi sebelah kiri maka dia langsung menambalnya.Jadi yang saya inginkan dengan gigi kanan saya malah gak kesampaian.
Di bagian registrasi akhirnya saya menanyakan masalah appointment itu dan ternyata baru bisa setelah Ramadhan wok wooouuuwwwww . . .
Wah luama buener ya . .
Dengan sedikit emosi saya berpikir untuk pindah ke klinik swasta.Karena di Indonesia kalo dokter gigi di klinik swasta lebih murah dari rumah sakit.
Sampai di rumah akhirnya saya cari info untuk biaya dokter gigi di klinik swasta,ternyata sekitar 1300 QR WOUWWW . . . (cobalah kalikan sendiri dengan 2500 rupiah 1QR = 2500rup).Wah jadi bingung deh masak uang segitu cuma buat tambal gigi (worth enough?).
Akhrinya sambil nunggu Ramadhan aku berdoa semoga lubang di gigiku tidak tambah besar.Amin.

Ulang Tahun Danang (Perjuangan menanam tauge sendiri)

Doha,7 September 2007

Anakku yang pertama,Danang ulang tahun hari ini.Seminggu yang lalu aku dibuat bingung dengan urusan menu apa yang harus kubuat.Pertama2 aku gak berniat untuk masak2 yang merepotkan,paling2 nanti pesan snack cukup.Tapi begitu hari Rabu malam (5 Sept),tiba2 dapat ide untuk masak soto daging.Yup . . soto lumayan sederhana masaknya,itu pikiranku mula2.
Setelah membuat daftar apa aja yang harus kubeli ternyata ada satu komponen soto yang agak susah didapat di Qatar ini.Tauge . . .
Alhasil Rabu malam itu langsung "kubeternak" tauge.Rendam kacang hijau dengan air semalaman.Kemudian paginya kutanam di kapas basah dan kututup dengan kain basah.Sambil harap2 cemas kulihat terus perkembangan taoge dari jam ke jam :-).
Kamis pagi,kacang hijaunya udah mulai pada pecah pertanda akan keluar batang taugenya.
Kamis siang,beberapa batang tauge udah mulai menyembul keluar.Setiap kain tutupnya kering kurendam lagi dengan air dan kusiram media taugenya dengan percikan air.
Jumat pagi,wah ternyata lumayan juga nih perkiraanku ternyata nggak meleset.Begitu siang hari habis jumatan tauge sudah siap dipanen dan sorenya sudah bisa dimakan.
Walaupun kelihatan sepele tapi kurasa ini adalah perjuangan masakku yang paling mendebarkan.Karena kalo tauge gak siap panen jumat siang maka apa kata tamuku nanti kalo soto tanpa tauge.

Monday, September 3, 2007

Ujian SIM di Qatar (versi Al Rayah driving school)

Doha, 2 September 2007

Hari yang sangat menegangkan selama saya berada di Qatar.Karena hari ini saya akan menjalani ujian sim di Al Rayah driving school.Setelah selama 12 hari penuh saya mengikuti kelas menyetir mobil di Al Rayah,inilah hari yang paling menentukan itu.

Selama 12 hari juga saya harus berpanas2 berangkat dari rumah jam 12.15 menunggu taksi di depan toko buku jarir bersama kedua anakku.Padahal suhu udara pada saat itu bisa diatas 40 derajat Celcius.Sebelum ke tempat kursus saya antar anak2 ke rumah teman sekaligus menjemput teman yang kebetulan bersamaan waktu kursusnya dengan saya.

Hari H . . .
Siang hari sekitar jam 12.45 kami (saya dan 2 anak saya) sudah menuju depan toko buku jarir untuk menunggu taxi Karwa.Ujian ternyata sudah berawal dari sini,taxi yang biasanya berderet tak tampak satupun di sana.Padahal kedua anakku sudah basah kuyub bajunya oleh keringat deras.Setelah sekitar 15 menit akhirnya taxi datang juga.Alhamdulillah.

Setelah menitipkan anak di rumah teman sekaligus menjemput teman yang berbarengan ujian sim,kami menuju ke Al Rayah driving school.Sampai di sana kami berdua langsung menuju ladies section,ruang tunggu khusus untuk wanita.Begitu jam 14.30 saya langsung menuju loket tempat pengambilan berkas.Alamak . . . ternyata di ruang tunggu ujian sudah banyak wanita yang duduk,sekitar 100-an orang.But its ok.Padahal menurut jadwal ujian dimulai jam 15.00.Kenyataannya mulai lebih awal.

Selanjutnya kulihat antrian di depan loket kecil,langsung aku bergabung di antrian itu.Maju satu persatu sampai tak terasa jantung berdetak kencang,napas mulai sesak . . . nervous minta ampun.Untuk menghilangkan nervousku,kuminum air putih bekalku dari rumah sedikit demi sedikit sambil menghela napas panjang.Sampai akhirnya tiba gilirannku di depan loket.
Bismillah.Berkas kuserahkan kepada petugas langsung tanpa ba bi bu lagi dia menunjuk papan signal (rambu lalu lintas) yang ada di meja.Rambu pertama,kedua,sampai akhirnya rambu kelima kujawab dengan baik walaupun jantungku serasa mau loncat keluar.
Kemudian aku duduk bergabung dengan peserta test yang lain untuk menunggu pengumuman hasil tes signal.

Alhamdulillah namaku dipanggil,berarti aku lulus di test babak pertama.Selanjutnya masuk ke tahap L parking test.Mobil-mobil sudah berderet di jalan menuju tempat L parking test.Mendadak berhamburan para peserta keluar berebut ke mobil-mobil itu.Apa yang harus kuperbuat?Akhirnya sambil mengamati orang test perlahan2 mulai kuberanikan diri untuk mencari mobil yang kosong untuk selanjutnya antri ke test ini.Kuamati mobil mereka satu persatu.Ada yang berhasil sampai selesai tahap ini,tapi ada juga kejadian-kejadian yang membuat gagal.Mesin mendadak mati di tanjakan,saat seharusnya mobil naik malah meluncur ke bawah,lupa pasang lampu sein,ada juga pas L parking sukses tapi begitu mau keluar mundur malah nabrak pion-pion pembatas.Wahhhh.

Apa yang terjadi denganku?Panik kian bertambah.Apalagi begitu sadar kalo wiper mobilku tidak seperti wiper mobil yg biasa kupakai waktu latihan.Karena dengan wiper ini kubuat rumus tersendiri he he.Sekrup kedua wiper kiri kupakai patokan pada waktu pocket parking.Jadi begitu sekrup kedua wiper kiri segaris lurus dengan tiang besi maka jangan lagi mundur.Nah mobil yang kunaiki ini ternyata wiper kiri lebih pendek dr wiper kanan.Hampir saya keluar untuk berganti mobil,padahal antrian sudah dekat.Akhrinya kutemukan akal dengan mengukur dengan kertas berkas yang ada,sampai kutemukan titik yang nantinya kuanggap sebagai pengganti posisi sekrup kedua wiper yang biasa kupakai pedoman itu.

Tiba gilirannku untuk L parking.Bismillah.Kuhidupkan lampu sein kanan kemudian belok ke kanan masuk ke tanjakan dan berhenti di tengah,pasang rem tangan.Karena ketakutan akan melorot turun akhirnya kutambah tarikan rem tangan dengan tangan kiri.Setelah yakin mobil gak akan melorot kulepas tanganku dari rem.Pelan-pelan kutekan gas dan kopling sampai kurasa sudah seimbang kemudian kulepas rem tangan.Tapi apa yang terjadi ternyata saking kencangnya kutarik rem tangan tadi sampai melepasnya pun tak sanggup dengan satu tangan kanan.Akhirnya dengan bantuan tangan kiri rem tangan bisa lepas juga.Saat itu saya sudah lemas karena saya pikir gagal krn lepas rem tangan menggunakan dua tangan.Tapi ternyata alhamdulillah berkas diberikan kepada saya,yang artinya saya lulus L parking.Alhamdulillah.

Selanjutnya menuju ke areal pocket parking.Inilah bagian yang paling mendebarkan karena banyak sekali peserta yang gagal pada bagian ini.Ada yang salah ambil ancang2,menyenggol pion pembatas,menabrak pion pembatas,mesin mati mendadak,mobil tidak sekali jalan alias maju mundur krn ragu-ragu.Setelah ada slot kosong petugas mempersilakan saya masuk pocket parking.Panik luar biasa.Istilah gas pol rem pol kulakukan disini.Sampai mesin mobil menderu2 bunyinya :-)
Alhamdulillah rumusku ttg wiper itu berhasil denga sukses.Akhirnya kuselesaikan babak ini dengan mulus.Dan saya dinyatakan lulus.

Keluar dari mobil saya menuju ke ruang tunggu ujian untuk menunggu ujian terakhir yaitu road test.Setelah menunggu sekitar 10 menit namaku dipanggil untuk masuk ke bus.Di dalam bus itu nantinya orang akan menunggu giliran road test,yaitu test menyetir mobil di jalan raya.Di depan bus sudah siap satu buah mobil yang digunakan untuk peserta secara bergantian.Jadi seiring jalannya mobil itu,bus peserta mengiringi di belakangnya.Peserta pertama membawa mobil keluar dari komplek Al Rayah driving school.Begitu mobil parkir di kanan jalan maka peserta satu persatu akan bergantian menuju ke mobil itu.Di mobil test itu ada 2 orang yang akan menilai,seorang polisi laki2 di samping sopir dan seorang perempuan berseragam biru duduk di belakang.

Kuamati satu persatu peserta yang melakukan road test dari dalam bus.Saya tidak mau gegabah tergesa2,karena dengan melihat kesalahan peserta yang lain paling tidak kita bisa mengambil pelajaran.Ada yang panik sehingga mobil berjalan kiri kanan,mobil jalan terlalu ke tengah,mobil berjalan terlalu ke kanan sampai hampir menabrak tong sampah,pas belok kiri bukannya ambil jalur kanan malah ambil jalur kiri,pasang sein ke kanan eh . . beloknya ke kiri dan sebaliknya,lupa pasang rem tangan waktu parkir,lupa pasang lampu hazard waktu parkir sampai saking paniknya ada yang lupa pasang seat belt.Akhrinya tiba juga giliranku,urutan kedua sebelum terakhir.Prinsipku tidak mau jd yang pertama dan terakhir karena jalur yang ditempuh akan lebih jauh karena harus membawa mobil pulang kembali ke Al Rayah.Karena sudah mendekati maghrib maka polisi di sampingku menyuruh agar segera.

Kumasuki mobil dengan mengucap assalamu'alaikum kepada petugas dalam mobil dan bismillah dalam hati.Kusetel kursi sopir mundur sedikit,spion kiri,kanan dan atas dan memakai seat belt.Pasang sein kiri trus injak gas pelan2 .. .Sekitar 3 kali belokan,saya disuruh parkir oleh polisi.Pasang sein kanan,mobil parkir,netralkan gigi,pasang rem tangan dan hidupkan lampu hazard.Selanjutnya kulepas seatbelt dan keluar dari mobil menuju ke bus lagi.Sampai di Al Rayah,saya tinggal menunggu hasil pengumuman di ruang tunggu ujian.

Alhamdulillah saya termasuk salah satu peserta yang lolos ujian.Langkah terakhir adalah mencetak sim.Dengan membayar 155QR menggunakan ATM (no cash) akhirnya lisence bisa terpampang di dalam dompet saya.

Selanjutnya kutelpon instruktur saya,Jamaal (orang Sudan) untuk menyampaikan rasa terima kasih sekaligus menyerahkan tips yang telah saya persiapkan dalam amplop.Dia senang sekali mendengar saya akhirnya bisa lulus dan mendapatkan sim.Jamaal,menurut saya adalah salah satu instruktur yang patut diacungi jempol.Diantara sebagian instruktur lain yang kadang punya pamrih dengan meminta uang kepada muridnya agar diajarkan trik menyetir yang baik.Jamaal,bahkan dengan halus sudah menolak minum yang sudah saya bawakan dari rumah untuknya,sampai 2 kali malahan.Masih ada orang baik ternyata di Qatar ini.Saya sungguh beruntung bisa melalui semua ini dengan lancar.

Sungguh . . . saya ucapkan rasa terima kasih yang sangat mendalam kepada teman2 yang selama ini sudah dengan suka rela menemani kedua anak saya dikala saya kursus.Kelg Masril-Wati,Wemphi-Evin dan Isham-Riva.Tanpa kalian semua saya yakin hal ini tidak akan berjalan semulus ini.Terima kasih untuk semuanya . . .

Monday, June 18, 2007

Test kesehatan untuk RP (Resident Permit )

Doha,18 Juni 2007

Pagi-pagi kami berempat menuju rumah sakit di Abu Hamour untuk test kesehatan dalam rangka persyaratan untuk membuat Resident Permit.Surat pengantar dari kantor suami,passport,copy visa,foto dan syarat2 lain sudah kami siapkan sebelumnya.Dari apartement kami berangkat sekitar jam 6 pagi dengan membawa bekal makanan untuk berbuka (karena disyaratkan puasa) dan untuk makan anak2.Karena menurut cerita,tahap ini memakan waktu lumayan lama dan membosankan.

Sampai di rumah sakit sekitar jam 7 pagi.Masuk lewat pintu "for female" tapi khusus untuk keluarga (bukan tenaga kerja).Disambut oleh petugas security yang jg wanita,kemudian setelah menanyakan prosedurnya maka :
1. Masuk ke bagian kiri ruangan untuk mendata kapan menstruasi terakhir dan no telepon.
2. Antri di loket untuk pemeriksaan dokumen dan membayar 100QR untuk tiap anggota kelg.
3. Ke bagian pendaftaran untuk "blood test",di bagian ini diberikan tabung untuk tempat darah untuk diserahkan ke bagian pengambilan darah.
4. Selanjutnya pemeriksaan X-Ray.Di bagian ini antrian udah mulai banyak.Ganti baju khusus untuk pemeriksaan X-Ray.Jangan lupa semua asesoris dilepas,bagi yang memakai jilbab yang berambut panjang harus dipersiapkan membawa ikat atau jepit rambut agar rambut bisa diikat keatas.
5. Bagi yang mempunyai anak berikutnya menuju loket 8 untuk minta cap pada dokumen anak.
6. Finish!

Akhirnya selesai juga proses yang "kata orang menyebalkan".Karena biasanya ada kejadian aneh atau tidak mengenakkan di tempat ini.Menyangkut antrian,servis para petugas dan hal2 yang diluar dugaan kita.
Tapi alhamdulillah pada tahap ini saya diberi kemudahan oleh Allah sehingga bisa lancar dan cepat,hanya memakan waktu 1,5jam saja.

Saran :
1. Datang pagi2 sekali untuk meminimalkan antrian,karena kalo kesiangan sedikit aja maka antrian akan sangat panjang dan membosankan.
2. Ikuti semua instruksi petugas di rumah sakit,kalo tidak tau jangan sok tau,mending tanya ke petugas jangan ke sesama pengantri (bisa jadi mereka juga tidak tau atau malah memberikan informasi yang salah) akan sangat fatal akibatnya.

Friday, June 15, 2007

Belanja ikan di Doha Port

Doha, 15 Juni 2007

Pagi-pagi kami menuju ke Pantai Corniche untuk melihat pemandangan pantai di pagi hari.Pada saat sedang berjalan-jalan,kami menemukan kerumunan orang.Dengan penuh rasa penasaran kami menuju ke tempat tersebut.Ternyata mereka berkerumun untuk membeli ikan yang baru saja ditangkap nelayan.

Karena tidak terlalu kenal dengan jenis ikannya maka kami hanya membeli kepiting dengan harga 12QR per kg dan seekor ikan sebesar betis orang dewasa tapi tidak tahu namanya dengan harga 15QR per kg.Harganya lumayan murah dan ikannya dijamin segar,hmmm nyamy . . . . . .

Keberuntunganku

Doha, 14 Juni 2007

Saat dinner kami sekeluarga makan di suatu rumah makan cepat saji di daerah Bin Umran.Pada waktu sedang menikmati makanan kami didatangi oleh seorang pelayan wanita yang berwajah indonesia.Waktu saya melihat name tag nya jelas sekali kalo dia wanita indonesia,mbak Watiah.

Dengan muka ramah mbak Watiah mengajak ngobrol anak saya yang berumur 4th.
Saya memberanikan diri untuk menegur dulu,"mbak dari Indonesia ya?".Kemudian terjadi percakapan antara kami dengan dia.Dia sudah 5th bekerja di Qatar.Dari ekspresinya terlihat sekali kalo dia kerasan dan senang tinggal di Qatar.
Kemudian dia pamit karena akan melayani tamu yang lain.Sebelum kami pulang dia menenteng sebuah mainan mobil2an (yang harusnya diberikan oleh pembeli paket makanan tertentu) dan memberikannya pada kami.Terima kasih Mbak Watiah . . . .

Thursday, June 14, 2007

Nasib perempuan Indonesia di Qatar

Ada cerita unik tapi nyata di bawah ini,saya dapat dari pengalaman pribadi seorang teman.

R u M a H s A k I T episode 1
Pada suatu saat ada seorang ibu yang suaminya bekerja di sebuah perusahaan cukup bergensi di Qatar sedang menunggu anaknya yang sedang dirawat di rumah sakit,sebut namanya A,didatangi oleh seorang TKW yang sedang bertugas menunggu anak majikannya,sebut namanya B.
B : "Sedang nungguin anak juga ya bu?"
A : "Iya,ini anak saya sendiri,sekolah di Qatar"
B : "Oh anak kita boleh sekolah di sini ya,Bu?"
A : "Iya, suami saya kan kerja di office."
B : "Oooo kerja jadi sekuriti ya bu,kasih tahu dong tempat agensinya biar suami saya di indonesia saya suruh ngelamar di sini."
A : (hanya bisa tersenyum simpul . . . )


R u M a H s A k I T episode 2
Ibu X bersama anaknya sedang antri di rumah sakit pemerintah Qatar,diantar oleh pegawai HRD dari perusahaan tempat suaminya bekerja (orang Palestina).Pada saat yang bersamaan ada seorang TKW Y mengajak senyum.Kemudian terjadilah percakapan :
Y : "sedang antri ya bu,asalnya dari mana?"
X : "dari Bandung"
Y : "oooo saya kayaknya sering lihat muka ibu"
X : "masa?"
Y : "iya,apalagi majikan ibu kayaknya saya sangat kenal orangnya"
X : (ups . . . senyum simpul juga . . . )

Beberapa cerita unik dan nyata ini saya yakin masih banyak lagi yang mirip.Kalau kita dalam kondisi seperti di atas maka kita hanya bisa tersenyum simpul dan mengurut dada,memang para TKW kita hanya sebatas itu wawasannya.Dan mereka juga adalah saudara kita juga yang sama-sama merantau di Qatar ini untuk menghidupi keluarganya.Cuma garis hidup mereka saja yang kurang beruntung.


Tes golongan darah

Doha, 13 Juni 2007

Pagi-pagi sekali kami berempat berangkat ke rumah sakit perusahaan untuk tes golongan darah.Karena suami sudah tes golongan darah lebih dulu,jadi cuma kami bertiga (saya dengan 2 anak laki-laki).Harus datang pagi karena menurut cerita yang sudah pernah menjalani akan memakan waktu lama karena antriannya banyak.

Kami bertiga memasuki ruangan khusus untuk wanita karena anak laki2 saya masih kecil (4th dan 7th).Sambil menunggu anak saya yang terkecil,Daris minta disuapin makanan yang sudah kami bawa dari rumah.Baru masuk sekitar 5 sendok,kakaknya Daris,Danang dipanggil oleh petugas disuruh masuk.Sambil terheran2 kami bertiga masuk,karena antrian kami sebenarnya berada di belakang tapi entah kenapa sudah dipanggil lebih dulu.

Ternyata pertanyaan kami terjawab di dalam ruang pengambilan sampel darah.Masuk seorang dokter indonesia dari pintu sebelah dalam yang mengatakan bahwa petugas salah panggil,karena dikira kami adalah istri dan anak dari dokter tersebut.Tapi karena dokter itu kenal dengan suami saya maka dia mengatakan bahwa tidak masalah.Berkat kesalahan itu akhirnya kami bisa segera selesai dan pulang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Terima kasih pak dokter . . . .

Tuesday, June 12, 2007

Test masuk sekolah English Modern School (EMS)

Sabtu 9 Juni 2007,anak pertama saya,Danang 7 tahun,test masuk sekolah EMS untuk masuk kelas 2.Test itu mencakup matematika dan bahasa Inggris.Menurut Danang testnya tidak susah karena hanya operasi matematika dasar seperti penjumlahan dan pengurangan saja.Untuk bahasa Inggris bisa dibilang tidak ada masalah karena Danang sebelum berangkat ke Qatar sempat ikut les privat bahasa inggris di Indonesia.

Minggu 10 Juni 2007,anak kedua saya,Daris 4 tahun,test masuk sekolah EMS untuk masuk kelas preception (selevel TK untuk di Indonesia).Test Daris cuma sebatas sejauh mana dia bisa berinteraksi dengan sekolah barunya.Test menggambar,mewarnai sambil diajak berbincang-bincang oleh guru.Saya tidak tahu apa saja yang ditanyakan guru kepada anak saya karena saya hanya bisa melihat dari luar lewat kaca pintu.Yang jelas waktu keluar Daris senyum2 karena diberi permen oleh gurunya he he he . . . Sebelum test Daris sudah saya bekali dengan bahasa Inggris sederhana seperti pertanyaan What's your name?How are you?Saya pesankan juga ke Daris kalo nanti ditanya guru tapi tidak mengerti jawab saja "I don't know".Alhasil setiap ada pertanyaan pasti jawabannya "my name is Daris","I'm fine" dan "I don't know" gak perduli dengan apa pertanyaannya he he he . . .

Alhamdulillah mereka berdua dinyatakan diterima langsung begitu selesai test.Tahap selanjutnya adalah mengurus administrasi sekolah.Sekolah akan dimulai bulan September 2007 nanti.Wah kedua anak saya mengalami libur yang sangat panjang karena terhitung pertengahan bulan Mei 2007
mereka sudah keluar dari sekolah di Indonesia.

Thursday, June 7, 2007

Hari keempat

Hari2 kulalui dengan penuh tanda tanya.Apa,siapa,bagaimana kehidupan di Qatar ini.
Pelan2 mulai tertata barang bawaan dari Jakarta yang 4 koper penuh itu (maklum jagoanku 2 orang dan mainannya pun gak ketinggalan minta dibawa juga).
Yang terbersit pertama kali adalah mencari informasi lewat internet.Kebetulan di apartemenku gratis fasilitas internet 24 jam sehari.

Mulailah surfing di internet untuk mencari-cari informasi entang bagaimana hidup di Qatar itu.Alhamdulillah akhirnya kutemukan juga teman yang bisa kugali informasinya tentang Qatar.Ya,akhirnya Bu Nana Fadjar adalah temanku pertama di Qatar ini.Beliau orang Indonesia yang sudah 3 tahun menetap di Qatar.Terima kasih Bu Nana . . .

Kami berkenalan lewat email kemudian saya langsung ditelpon dan langsung ngobrol di telpon seperti sudah lama saling kenal.Maklum di Qatar untuk sesama telpon rumah gratis,walaupun sampai telinga panas . . . waaah enak ya.
Dasar ibu2 ya . . ngobrolnya pasti rame,mulai dari tempat beli bumbu dapur sampai belanja baju he . . .
Kabarnya bulan Juli nanti akan ada sale besar2an di sini.Padahal bulan Juni ini beberapa toko udah mulai program sale nya.

Hari ketiga

Akhirnya kami pergi ke Careffour untuk mencari barang kebutuhan sehari-hari.Wah ternyata lumayan besar juga Careffournya.

Setelah selesai belanja,kami mampir di QTEL untuk beli nomor perdana handphone.Prosedurnya dengan menyerahkan foto copy passport dan cukup dengan membayar 200QR akhirnya kudapatkan chip yang bisa dipasang di HP.Uniknya nomor ini tidak kita ketahui sebelum kita mengaktifkannya.Ternyata semua angka ada di nomorku ini.Ha ha ha . . . agak susah juga menghafalnya.But its OK.Mulai sekarang gak perlu roaming lagi,karena selama ini masih pakai nomor jakarta,walaupun sampai sekarang juga masih bisa dipakai.

Hari kedua

Bangun pagi masih agak bingung.Ini dimana ya?Perasaan masih di Jakarta,tapi kog bukan di kamarku?!?!
Ups,ternyata sudah berada di Doha nih.
What should I do?
Oh ya,sekarang aku harus buru2 bangun pagi karena semua pekerjaan di rumah semuanya harus aku yang handle.
Tidak seperti biasanya di Jakarta yang tiap bangun pagi semua makanan dan segala sesuatunya sudah siap.
Ya,semua harus kukerjakan sendiri tanpa bantuan pembantu yang selama ini sudah setia menemaniku selama hampir 3 tahun.Berat memang!Tapi aku harus bisa.

Hari ini hari Minggu.Tapi untuk di Qatar adalah bukan hari libur seperti halnya di Indonesia.Karena di Qatar hari liburnya adalah hari Jumat dan Sabtu.Suami harus berangkat ke kantor pagi2 sekali,dari apartement jam 6.15.Oh ya jam kantor mulai 6.30 sampai 14.30.Tidak ada jam resmi untuk istirahat makan siang.Itupun sampai di apartement bisa jam 14.45 dengan jalan kaki,karena dekat dan kami belum ada mobil.

Sorenya kami berempat jalan ke Lulu Center,semacam supermarket yang hanya 5 menit ditempuh dengan jalan kaki dari 7 Pearls.Puanas . . . itu kesan pertama yang kualami ketika keluar pintu apartement.Padahal kami keluar jam 19.00.Panasnya seperti dikepung api unggun dan gak keluar keringat.Menurut orang yang sudah lama di Qatar ini belum seberapa.Haaahhhh . . . nanti masih bisa lebih panas lagi.Woooouuuw seperti apa ya?!?!?

Hari pertamaku di Qatar

26 Mei 2007 ...... awal dari cerita blog ini :
Setelah sekitar 10 jam perjalanan dengan pesawat Ettihad Airways dari Jakarta,sebelumnya sempat transit di Abu Dhabi,tiba juga akhirnya di Doha,ibukota Qatar.Kami berempat,saya,suami dan 2 orang jagoan kecilku menuju ke Apartement 7 Pearls.Perjalanan dari airport ke apartement kira2 setengah jam,padahal biasanya cuma 15 menit.Ternyata kami terhadang oleh supporter kesebelasan Qatar yang sedang bertanding di malam itu.Jadi jalan yang kami tempuh harus memutar sepanjang corniche (tepian pantai di Doha).

Alhamdulillah sampai juga di kamar apartement sekitar jam 23.00 waktu Doha,kalo di Jakarta udah jam 3.00 (3 pagi).Puih . . . capek banget.Perjalanan yang panjang bersama keluarga.Belum sempat beres-beres kami berempat langsung terkapar di tempat tidur.

Bersambung . . .

Thursday, May 31, 2007

First Posting

End of May

Belum cerita dulu ah masih capek nih.Ngilangin jetleg dulu ya . .